Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Modul 2.2

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.2

 

Penulis : Hasriani, S.Pd.

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Malunda

CGP Angkatan 7, Kabupaten Majene Sulawesi Barat


 Saya akan mencoba menulis Jurnal Refleksi Dwi Mingguan dari pengalaman pada Modul 2.2

1.      Peristiwa

 

Pada tahap eksplorasi konsep forum diskusi, saya membuat Tugas Eksplorasi Konsep Tabel B.2b. Kegiatan Kompetensi Sosial Emosional. Dan Tabel D.a.4 memuat tentang pembuatan rencana yang akan saya terapkan untuk penguatan KSE. Serta, Tabel D.b.4 langkah penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Anda saat

Berikutnya Ruang Kolaborasi, bersama Fasilitator yaitu Pak Edi Adriana. Dalam kegiatan ini  dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jenjangnya. Sehingga, terlihat ada kelompok dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Namun, ada yang sediki berbeda karena, SMA sudah digabung dengan SMK, karena sebelumnya SMA dan SMK dibenuk secara Terpisah. Masing-masing kelompok mendiskusikan rencana Ide Implementasi Pembelajaran  Sosial dan Emosional yang akan dilakukan untuk Murid, serta Ide Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional untuk Rekan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)  di Sekolah.

Selanjutnya,  membuat Demonstrasi Kontekstual, kami ditantang untuk membuat RPP PSE yang mengimplementasikan setidaknya 2 KSE. Walaupun ada pilihan antara RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) atau RPL (Rancangan Pelaksanaan  Layanan). Langkah yang saya lakukan pertama, yakni mempelajari beberapa contoh RPP yang mengimplemetasikan KSE, dimana masing-masing latarnya berbeda kemudian saya sesuaikan dengan mata pelajaran serta jenjang pendidikan yang sedang saya ampuh. RPP yang saya buat juga memuat pembelajaran berdiferensiasi.

Elaborasi Pemahaman saya mendapat musibah yakni jaringan mati karena kabel jaringannya tersambar petir. Sehingga, selama 5 hari saya harus bolak-balik mencari jaringan akibat merasa sangat kecewa karena terlewatkan kegiatan tersebut. karena, usaha untuk mencari tahu informasi mengenai jadwal elaborasi menjadi sia-sia. Namun, saya kembali membangun rasa optimis bahwa masalah ini harusnya menjadi bahan evaluasi diri, bahwa tidak semua apa yang kita inginkan bisa tercapai tanpa ridho Allah swt.

Selanjutnya Koneksi Antar Materi yaitu kami diberi tugas untuk mengaitkan materi modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional dengan pembelajaran sebelumnya, dan tugas yang saya selesaikan dalam bentuk video dalam desain filmora karena pengerjaannya offline.

Yang terakhir Aksi Nyata, kami mendapat tugas untuk merencanakan pembelajaran sosial emosional dengan 5 KSE. Meskipun tidak diunggah di LMS namun nanti akan dipantau langsung oleh Pengajar Praktik pada saat Pendampingan Individu 4.

 

2.      Feeling ( Perasaan )

Bersyukur mendapat ilmu baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Pada modul 2.2 ini, saya mendapatkan banyak ilmu tetang pembelajaran sosial emosional yang sebenarnya sudah kita lakukan dipembelajaran kita sebelumnya  dan harapan saya dapat mewujudkan pembelajaran sosial emosional di kelas yang saya ampuh, serta  konsisten melakukannya. Dan, saya memiliki semangat baru untuk segera membagikan materi ini kepada teman sejawat di sekolah saya. Memang bukan hal mudah, melakukan pembelajaran sosial emosional membutuhkan kreatifitas untuk merancang pembelajaran. Namun, segala sesuatu jika dipelajari kemudian dipraktikkan  akan menjadi lebih mudah karena dapat merefleksi setiap kekurangan dan kelebihannya.

 

3.       Finding ( Pembelajaran )

Banyak hal yang saya dapatkan dalam pembelajaran di modul ini diantaranya yaitu :

1)      Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional 

2)      Kompetensi sosial emosional terbagi menjadi 5 bagian, yakni:

1.      Kesadaran diri

2.      Menajamen diri

3.      Kesadaran sosial

4.      Keterampilan relasi

5.      Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

3)      Hal mendasar dalam mencapai 5 kompetensi sosial emosional ini, melalui mindfulness

Mempraktikkan kesadaran penuh membawa fokus kita kembali pada saat ini, yang dimana akan memberikan Anda waktu dan kesempatan untuk mengenal emosi, perasaan, dan pikiran apa adanya, tanpa penilaian dan penghakiman, namun dengan kepedulian

Hal ini dapat dilatih melalui kegiatan sebagai berikut:

a.       Teknik STOP

b.      Body scanning

c.       Mendengarkan musik

d.      Menuliskan perasaan saat itu

e.       Mendengar dengar sadar

f.       Melihat dengan sadar

4)      Adapun tujuan dari PSE ini untuk mencapai well-being yang artinya sebagai kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Well-being  adalah sebuah kondisi  individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.

4.      Future ( Penerapan )

Setelah mempelajari modul ini, saya akan mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional dengan mencapai 5 kompetensi sosial emosionalnya secra bertahap. Namun, tidak jarang bahwa pembelajaran yang dilakukan langsung memuat semua KSE. Saya akan sharing dan berkolaborasi dengan rekan sejawat dan orang yang lebih berpengalaman tentang pembelajaran sosial emosional, serta tidak lupa mengimbaskan pengetahuan ini kepada rekan guru lain di sekolah. Bersama-sama melakukan perubahan, demi kemajuan peserta didik agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Modul 2.1

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3