Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3
Jurnal
Refleksi Dwi Mingguan
Pendidikan
Guru Penggerak
Modul 3.3
Penulis : Hasriani, S.Pd.
Unit Kerja : SMA Negeri 1 Malunda
CGP Angkatan 7, Kabupaten Majene Sulawesi Barat
Jurnal refleksi adalah untuk menuangkan perasaan, gagasan dan pengalaman praktik baik yang telah dilakukan dengan memilih model refleksi Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Sebagai refleksi pembelajaran dan aktivitas yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS). Minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yaitu diawali dengan mempelajari konsep modul 3.3 Modul Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid mulai dari diri, Eksplorasi Konsep dilanjut kegiatan ruang kolaborasi, demostrasi kontekstual, Elaborasi Konsep dan koneksi antar materi dan Aksi nyata.
1.Facts (Peristiwa)
Modul 3.3 Pengelolaan program berdampak
positif bagi siswa. Ini adalah paket modul terakhir untuk calon guru di
Angkatan 7 di LMS. Kegiatan dimulai pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2023 Mulai
dari diri, pada tanggal 22 Mei 2023 di Ruang Kolaborasi 1 pada sesi diskusi dan
pada 24 Mei 2023 di Ruang Kolaborasi 2 dengan guru pendampin Usman, S.Pd.,
M.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terbimbing dan demonstrasi
kontekstual pada tanggal 24 Mei 2023. Demonstrasi kontekstual merupakan
rancangan program yang mempengaruhi siswa melalui pelaksanaan langkah-langkah
BAGJA dengan mengampil lanjutan program dari ruang kolaborasi. BAGJA berarti
mengajukan pertanyaan, mengambil pelajaran, mengeksplorasi mimpi, membuat
rencana dan mengatur eksekusi. Setelah demonstrasi terkait konteks selesai,
Kami CGP angkatan 7 Kabupaten Kab. Majene mengikuti elaborasi pemahaman yang
dibawakan oleh Ibu Rosiati yo Spsi., M.Pd., dan lanjut pada kegiatan
menjelaskan kaitan antar materi pada Modul 3.3. Modul ini memberikan penjelasan
tentang latar belakang judul dan kaitannya dengan modul sebelumnya. Kaitan
dengan materi sebelumnya pada modul 3.2 Pemetaan Aset Sekolah dalam Pengelolaan
Sumber Daya. Dimana aset milik sekolah harus dikelola dengan baik untuk
menggali potensi peserta didik agar tercapai maksimalisasi pendidikan sesuai
dengan karakter dan usia peserta didik, sebagaimana cita-cita Ki Hajar
Dewantara bapak pendidikan nasional. Aset sekolah meliputi modal manusia, modal
sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal ekonomi, modal politik, modal
agama dan budaya. Dan, begitupun pada madul yang lain. Dan, teakhir aksi
nyata, pada tahap ini program yang diambil bukan lagi lanjutan dari demonstrasi
kontekstual, dengan pertimbangan bersama Pendamping dan fasilitator.
Perasaan saya saat mempelajari modul ini
yaitu bahagia sekaligus sedih. Merasa bahagia karena tugas yang harus
dikerjakan, Alhamdulillah, dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Saya
berupaya akan adanya perubahan sebagai guru sebelum dan sesudah mengikuti PGP
karena tugas sebagai Guru Penggerak sangatlah luar biasa yaitu untuk
mengimplementasikan Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. Adapun hal
yang menyedihkan adalah vicon terakhir kami dengan Fasilitator kami yaitu Bapak
Edi Andriana, S.Pd., M.Pd. yang selama kami membersamai kami di program guru penggerak dengan penuh rasa
sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan tugas-tugas di LMS.
Meskipun kami belum pernah bertemu dengan beliaunya secara langsung, akan
tetapi kedekatan beliau dengan kami serasa keluarga.
3.Findings (Pembelajaran)
Modul 3.3 melengkapi pemahaman saya
bahwa program yang dirancang dan dibuat harus memuat contents voice/suara,
choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Membuat program yang berdampak
pada siswa dilakukan melalui alokasi yang tepat dari sumber daya/peluang yang
dimiliki oleh sekolah. Pemetaan aset yang benar memudahkan pengoptimalan
program agar berjalan dengan lancar dan, tentu saja, membantu meminimalkan
hambatan. Optimalisasi aset yang tepat tentu akan memudahkan terwujudnya visi
dan misi sekolah. Modul ini juga akan menambah pengetahuan kita tentang CGP
dalam mengelola program yang mempengaruhi siswa melalui strategi MELR
(Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting). Selain itu, kami juga
diajarkan pentingnya analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) dalam rencana program yang dibuat. Analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats) ini juga berguna untuk memitigasi risiko
pelaksanaan program yang berdampak pada siswa di SMA Negeri 1 Malunda. Modul
pembelajaran 3.3 merupakan poin yang harus dimiliki oleh kepala sekolah agar
lebih kreatif, inovatif dan sinergis untuk mengembangkan sumber daya yang ada
di sekolah. Program yang dikelola dengan baik memengaruhi kemandirian belajar
dan tentunya menghasilkan siswa yang berprofil pancasila.
Rencana ke depan dengan materi yang diperoleh sebagai CGP dibagikan dengan
rekan kerja dan menerapkan apa yang saya pelajari di sekolah. Dalam penyusunan
program yang direncanakan, tentunya perlu dicantumkan contents voice/suara,
choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid.
Komentar
Posting Komentar