Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya
Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya
Terbit : Rabu, 22 Februari 2023
Penulis :
Hasriani
Sumber : Siedoo, Portal Guru Berbagi, dan Modul
PGP
e-mail
: hasrianiani541@gmail.com
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid.
Defenisi yang menyatakan bahwa Pembelajaran
Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di
kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Sehingga, dalam
pembelajaran ini, guru secara aktif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
murid agar pembelajaran yang diberikan lebih bermakna dan tujuan pembelajaran
dapat dicapai peserta didik dengan baik, karena menyesuaikan kebutuhan belajar
murid.
Mengapa
pembelajaran berdiferensiasi ini penting dilakukan?
Karena
Setiap anak adalah pribadi yang unik. Meskipun dalam proses perkembangannya
terdapat banyak kesamaan, namun tetap setiap anak akan memiliki keunikan
tersendiri yang berbeda-beda dengan anak yang lainnya. Walaupun anak tersebut
adalah anak kembar sekalipun. Keunikan tersebut dapat berasal dari faktor
genetis. Misalnya berbeda bentuk fisiknya, ataupun dapat berasal dari
lingkungan.
Adanya
keunikan yang dimiliki anak, seorang pendidik, baik guru maupun orang tua
hendaknya melakukan pendekatan individu atau kelompok. Sehingga, keunikan anak
dapat terakomodasi dengan baik. Misalnya, ada anak senang jika diajak bernyanyi
dan menari, tubuhnya sangat luwes dan mudah mengikuti irama musik. Namun ada
yang lebih suka diam sambal mencoret-coret dinding.
Perbedaan
atau keunikan inilah yang menjadi dasar utama pembelajaran berdiferensiasi
dilakukan. Namun, penerapan pembelajaran ini, sebaiknya diawali dengan melakukan
identifikasi kebutuhan belajar murid dari 3 aspek penting, yakni: kesiapan
belajar, minat murid, dan profil belajar
murid. Pemenuhan berdasarkan kebutuhan belajar murid ini, akan tercipta lingkungan belajar yang
memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal
sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya,
anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.
Setelah mengidentifikasi kebutuhan belajar
murid, maka guru dapat mendiferensiasikan pembelajarannya, agar kebutuhan
tersebut terpenuhi. Diferensiasi terbagi atas 3, yaitu:
1.
Direfensiasi konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat dibedakan
sebagai tanggapan terhadapa kesiapan, minat, dan profil belajar murid maupun
kombinasi dari ketiganya. Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan
kebutuhan belajar murid.
2.
Diferensiasi proses
Proses mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa yang
dipelajari. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara:
a.
Menggunakan kegiatan berjenjang
b.
Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di
sudut-sudut minat,
c.
Membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas, memvariasikan lama
waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas,
d.
Mengembangkan kegiatan bervariasi
3.
Diferensiasi produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan murid
kepada kita (karangan, pidato, rekaman, doagram) atau sesuatu yang ada
wujudnya. Produk yang diberikan meliputi 2 hal, sebagai berikut:
a.
Memberikan tantangan dan keragaman atau variasi,
b.
Memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan
pembelajaran yang diinginkan.
Alasan
kedua mengapa praktik pembelajaran berdiferensiasi penting dilakukan, karena
dapat dijadikan jembatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena iklim
pembelajarannya di kelas terasa sangat positif sebab kehadiran setiap orang
akan dihargai. Iklim ini bukan hanya terlihat dari sikap dan tindakan guru yang
ramah dan menyambut baik setiap murid, tetapi juga terlihat pada murid. Peran
murid yang dominan juga akan nampak di dalam kelas, sesuai dengan karakteristik
pembelajaran berdiferensiasi. Adapun karakteristik dari pembelajaran
berdiferensiasi, sebagai berikut:
- Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan
baik
- Setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai
- Murid akan merasa aman
- Ada harapan bagi pertumbuhan
- Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
- Ada keadilan dalam bentuk yang nyata
- Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan
bersama.
Dengan
penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini, guru dapat memfasilitasi murid
sesuai dengan kebutuhannya. Namun, perlu diketahui bahwa guru perlu memikirkan
tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran
berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau
tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan
antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar, tetapi pada prinsipnya
pembelajaran ini mengacu pada pengakomodiran peserta didik dalam pembelajaran,
sehingga ia merasa disambut dengan baik, dihargai, diterima, adanya keadilan
yang nyata serta mereka diajak untuk berkolaborasi mencapai kesuksesan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga, ketika melakukan pemetaan kita
sebaiknya mengidentifikasi pemetaan tersebut secara random, tidak hanya pada
pemetaan antara anak yang kurang mampu dan mampu, tetapi pemetaannya diacak
seperti, pengelompokkan sesuai hobby, cita-cita dan sebagainya, yang relevan
dengan tujuan pembelajaran.
Hal ini
sejalan dengan modul sebelumnya, yang dimana Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa maksud dari
pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita
tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya
masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar
yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal
sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya,
anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.
Selain modul 1.1 pembelajaran
berdiferensiasi yang berdasar pemenuhan kebutuhan belajar anak, juga sejalan
dengan modul 1.2, yang dimana dalam pembelajaran modul ini kita mengajak
peserta didik untuk membangun kolaborasi dan menciptakan nilai-nilai profil
pelajar pancasila dengan saling menghargai, sesuai dengan karakteristik
pembelajaran berdiferensiasi yakni mengajak peserta didik berkolaborasi untuk
menciptakan rasa saling menghargai dan merasa disambut dengan baik dalam
pembelajaran.
Begitupula pada materi modul 1.3 dan
1.4, bagaimana kita menciptakan suasana di lingkungan sekolah yang aman dan
nyaman untuk peserta didik. Dan, sangat relevan juga dengan karakteristik
berdiferensiasi ini yang menjadikan peserta didik merasa aman dalam mengikuti
pembelajaran dan ada harapan bagi pertumbuhan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang kita harapkan bersama.
Komentar
Posting Komentar