JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1
Jurnal
Refleksi Dwi Mingguan
Pendidikan
Guru Penggerak
Modul 3.1
Penulis : Hasriani, S.Pd.
Unit Kerja : SMA Negeri 1 Malunda
CGP Angkatan 7, Kabupaten Majene Sulawesi Barat
Saya akan menulis Jurnal Refleksi Dwi Mingguan dari pengalaman pada Modul 3.1 yang membahas tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Model refleksi yang saya gunakan adalah Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Untuk mendokumentasikan pengalaman dan menjadikan sebagai praktik baik, untuk berbagi pengalaman dari modul 3.1 ini.
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nyalah, sehingga saya masih
bisa mengikuti mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten
Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Seperti biasa, kami melakukan pembelajaran secara
online dan ofline.
Sama
seperti modul sebelumnya disetiap akhir pembelajaran , saya harus melakukan
refleksi pembelajaran yang sudah saya peroleh dari modul ini. Di sini saya akan
meyampaikan hasil refleksi saya dengan menggunakan model 4 F atau 4P yaitu
Facts ( Peristiwa ), Filling ( Perasaan), Findings ( Pembelajaran ) dan Future
( Penerapan ). Sebagai bahan evaluasi tentang ketercapaian saya dalam memahami
modul.
- Peristiwa
Kegiatan Modul 3.1 ini,
diawali dengan kegiatan Pre-Test
modul 3, pada tanggal 1 Februari 2023. Setelah mengerjakan Pre Test; kegiatan dilanjutkan ke alur MERDEKA. Alur yang pertama, Mulai
Dari Diri, yang dilaksanakan pada waktu yang sama. Pada alur ini, saya menjawab
pertanyaan pemantik mengenai maksud dari kutipan Bapak Mentri Pendidikan,
Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi mengenai beban dan amanah kepemimpinan.
Kegiatan selanjutnya, alur Eksplorasi
Konsep. Pada alur ini, saya mengeksplorasi sendiri pengetahuan saya, melalui
kegiatan membaca, mengomentari, menjawab pertanyaan, dan menganalisis kasus
mengenai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan. Dan, pada alur eksplorasi konsep yang kedua, saya melakukan diskusi
dengan memilih salah satu kasus dari 4 kasus yang tersedia mengenai dilema
etika dan bujukan moral. Saya juga mengomentari hasil analisis rekan CGP yang
lain.
Selanjutnya, alur ruang
kolaborasi. Pada kegiatan ini saya mendapatkan pemahaman dan ilmu mengenai
pengambilan keputusan dari fasilitator yakni Pak Edi Andriana. Kemudian
fasilitator juga memfasilitasi untuk berkelompok menganalisis kasus. Saya
bersama 3 rekan CGP lainnya menganalisis sebuah kasus dilema etika yang pernah
dialami oleh salah satu anggota kelompok. Kemudian, kami bersama-sama menyusun
hasil analisisnya untuk dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
Pada ruang kolaborasi yang kedua, saya bersama rekan-rekan mempresentasikan
hasil diskusi. Tugas saya pada kegiatan ini, yaitu menjawab pertanyaan dan
menjadi penananggap hasil diskusi kelompok lainnya.
Kegiatan dilanjutkan pada
demonstrasi kontekstual. Pada alur ini, saya dituntut untuk membuat sebuah
wawancara bersama 2-3 kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan. Saya
mewawancarai 3 wakil kepala sekolah SMA Negeri 1 Malunda, yang memiliki
pengalaman dan pernah menghadapi dilema etika di sekolah, diantaranya:
1.
Narasumber pertama, Basaruddin, S.Pd., M.Pd.
2.
Narasumber kedua, Amir L, S.Pd., M.Pd.
3.
Narasumber ketiga, Abd, Rahman, S.Pd.
Tahapan selanjutnya, yaitu
tahapan Elaborasi Pemahaman. Pada tahapan ini, saya mendapatkan ilmu dan
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengambilan keputusan yang dibimbing
oleh instruktur Ibu Amelia Safitri.
Kemudian dilanjutkan pada
alur Koneksi Antar Materi. Pada kegiatan ini, saya membuat hubungan antar
materi yang sudah dipelajari mulai dari modul 1 sampai modul 3.1 dengan cara menjawab
14 pertanyaan. Kegiatan yang terakhir adalah aksi nyata. Saya membuat rancangan
aksi nyata pada modul 3.1 ini yaitu dengan melakukan berbagi pengalaman dalam
penyelesaian masalah dengan membuat keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3
prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
- Feeling (
Perasaan )
Perasaan saya setelah mempelajari
modul 3.1 adalah sangat bersyukur, karena banyak pemahaman baru yang saya
peroleh dalam mengambil suatu keputusan. dan saya merasa tertantang untuk
menerapakan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan
dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan jika saya mengalami
dilema etika di kehidupan saya. Pengambilan keputusan yang tepat tentunya
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif aman dan nyaman
bagi semua stekholder sekolah
- Finding
( Pembelajaran )
Pembelajaran yang saya peroleh
dari modul 3.1 ini adalah bahwa dalam pengambilan suatu keputusan haruslah
berdasarkan nilai - nilai kebajikan, berpihak pada muird dan dipertanggung
jawabkan. Kemudian kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu apa permasalahan
yang dihadapi apakah dilema etika atau bujukan moral.
Penerapan 4 paradigma pengambilan
keputusan,3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah
tersebut dilema etika atau bujukan moral.Dimana dilema etika itu adalah situasi
keduanya benar dan bujukan moral itu situasi benar atau salah. Apabila
sebuah kasus sudah dipahami sebagai pelanggarn hukum , maka langkah - langkah
pengambilan keputusan tidak perlu dilanjutkan karena sudah melewatu uji legal (
hukum ) yang menyatakan kasus tersebut adalah benar lawan salah ( bujukan
moral).
Nilai-nilai kebajikan
universal bisa berupa antara lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab,
Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang,
Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. cinta dan kasih
sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab
dan penghargaan akan hidup.
Untuk memandu kita
dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi
dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat
Anda lakukan
1.
Mengenali nilai-nilai yang saling
bertentangan
2.
Menentukan siapa yang terlibat dalam
situasi ini.
3.
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan
dengan situasi ini.
4.
Pengujian benar atau salah
Yang perlu dicatat
dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga
uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu: Uji Intuisi
berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based
Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang
prinsip-prinsip yang mendalam. Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan
berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan
hasil akhir. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis
rasa peduli (Care-Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden
rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.
Bila situasi dilema
etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan
lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil resiko membuat keputusan yang
membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah
situasi moral dilema, namun bujukan moral yaitu benar atau salah.
5.
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
- Individu lawan
kelompok (individual vs community) - Rasa keadilan lawan rasa kasihan
(justice vs mercy) - Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) - Jangka
pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
6.
Melakukan Prinsip Resolusi
Dari 3 prinsip
penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7.
Investigasi Opsi Trilema Terkadang akan muncul
sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja
muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. Itulah yang
dinamakan investigasi opsi trilema.
8.
Buat Keputusan
9.
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Lihat kembali proses
pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi
kasus-kasus selanjutnya.
- Future
( Penerapan )
Dengan pemahaman dan pengetahuan
yang saya peroleh diari modul 3.1 ini, saya akan mulai menerapkan 4
paradigma pengambilan keputusan , 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan jika saya dihadapakn dengan permasalahan situasi
dilema etika. Dan saya akan berbagi pengalaman dengan rekan sejawat saya
mengenai langkah - lagkah pengambilan keputusan ini. Agar nantinya kami dapat
mengambil keputusan sesuai dengan nilai - nilai kebajikan universal dapat
dipertanggung jawabkan dan semuanya berpihak pada murid.




Komentar
Posting Komentar