JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2

 

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Pendidikan Guru Penggerak

Modul 3.1

 

Penulis : Hasriani, S.Pd.

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Malunda

CGP Angkatan 7, Kabupaten Majene Sulawesi Barat



    Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya lakukan. Model refleksi yang saya gunakan pada minggu ini adalah model 5 : Connection, challenge, concept, change (4C). Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011).

 

1.            Connection

Banyak hal/peristiwa yang terjadi pada minggu ini, sehingga  banyak hal dan ilmu baru yang saya dapatkan yaitu pada sesi Ruang Kolaborasi modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya forum diskusi 1 dilaksanakan di tanggal 4 Mei 2023, dan dilanjutkan pada presentasi tanggal 6 mei 2023, lanjut demonstras kontekstual pada tanggal 8 mei 2023, elaborasi pemahaman 10 mei 2023 dan koneksi antar materi pada tanggal 11 mei, serta terakhir aksi nyata pada tanggal 12 mei.

Sebagai tindak lanjut dari ruang kolaborasi pertama membuat pemetaan aset Daerah, berdasarkan 7 kelompok aset yang dimiliki SMA Negeri 1 malunda/ Kab. Majene meliputi ; 1). Modal Manusia, 2). Modal Sosial, 3). Modal Fisik, 4). Modal Finansial, 5). Modal Alam/Lingkungan, 6 Modal Politik dan 7) Modal Agama/ Budaya.

Dalam kelompok kami oleh Fasilitator Bapak Edi Andriana, S.Pd., M.Pd. dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Kelompok A, Kelompok B, Kelompok C dan Kelompok D. Saya tergabung di kelompok C bersama Bu Jumiati dan  Pak Yusuf. Ruang kolaborasi pertama kami berdiskusi dalam BOR Google Meet yang disediakan Fasilitator kami melakukan pemetaan aset daerah yang bisa dimanfaat sekolah untuk kepentingan pembelajaran yang berpihak pada murid. Kemudian pada tanggal 6 Mei 2023 kami mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kami berbagi peran untuk mempresentasikan ke 7 aspek yang sudah didiskusikan kemudian menjawab  merespon pertanyaan/ masukan  dari kelompok lain.

Pada tugas demontrasi kontekstual, CGP membuat menganalisis tentang visis dan prakarsa perubahan, kemudian membuat Alur BAGJA dari vide tersebut, serta menganalisis modal utama yang digunakan dalam video praktik yang ada dan CGP juga dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan tersebut.

Pada ruang elaborasi pemahaman oleh instruktur Rusiati yo, SPsi., M.Pd. yang memberikan pencerahan pada modul 3.2 dengan penuh ramah dan komunikatif. Sehingga, penjelasannya mudah dipahami.

Dan, pada koneksi antar materi CGP menghubungkan materi ada modul 3.2 dengan modul sebelumnya, dan kaitan antar modul ini sangatlah erat dan terlihat menjadi satu-kesatuan yang memiliki peran dari setiap kegiatan. Serta, terakhir pada aksi nyata, CGP ditugaskan untuk mendiskusikan aset yang dimiliki oleh sekolahnya masing-masing bersama teman sejawat dan kepala sekolah.

 

2.            Challenge

    Banyak ide dan materi yang saya dapatkan dalam mempelajari modul 3.2 ini, salah satunya mengetahui strategi pemberdayaan aset, yaitu berpikir berbasis aset dan bukan berpikir berbasis masalah. Sehingga, melatih kreativitas untuk menggunakan aset tersebut dalam menunjang pendidikan di sekolah kita. Selain itu, dapat memperluas pergerakan kita dalam suatu kegiatan. Contoh, ketika kita tidak memiliki biaya untuk mengadakan perpisahan, kita dapat menggunakan aset yang kita miliki di sekolah maupun di luar sekolah, seperti membuat spanduk dan hiasan panggung dari baliho bekas dan barang bekas lainnya. Tentunya dengan kerja cerdas dan kolaborasi sangat dibutuhkan, baik dari peserta didik maupun guru dan seluruh warga sekolah.

 

3.            Concept

Konsep yang sangat penting/ utama adalah melakukan pemetaan aset sekolah berdasarkan 7 modal aset yang meliputi ; 1). Modal Manusia, 2). Modal Sosial, 3). Modal Fisik, 4). Modal Finansial, 5). Modal Alam/Lingkungan, 6 Modal Politik dan 7) Modal Agama/ Budaya. Dari kegiatan pemetaan ini kita dapat mengetahui dan memaksimalkan penggunaan aset sekolah. Juga terus mengembangkan komunitas sekolah berbasis aset menekankan pada kemandirian dari komunitas untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi melalui kekuatan dan potensi yang ada dalam diri.


 4.            Change

Perubahan yang ingin saya lakukan adalah mengaplikasikan apa yang telah saya pelajari pada modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya,sehingga merubah pola pikir yang semula berpikir berbasis masalah menjadi berpikir berbasis aset, serta mengajak komunitas praktisi serta rekan sejawat terutama di lembaga sekolah saya untuk menerapkan berpikir berbasis aset karena pendekatan berbasis aset ini merupakan sebuah cara untuk menemukan dan menggali hal-hal yang positif. Dengan menggunakan kekuatan sebagai kekuatan berpikir. Sehingga secara bersama-sama bahu membahu membangun sekolah tercinta dengan potensi yang dimilikinya, fokus pada pembangunan sumber daya yang ada di sekolah dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.



 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Modul 2.1

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3